ANGPAU atau SAREN Di Gunung Kawi
Seperti kelajimannya, tiap-tiap tanggal 12 Suro di Pesarean ini dibagikan berkatan yang di dalamnya ada Sarennya.
Pembagian Saren ini di Jawa Tengah terkenal dengan sebutan "nyebar udik-udik". Sedangkan di kalangan Cina lazim dikenal istilah "Angpauw".
Sari/saren/udik-udik atau angpauw ini. Semula adalah pemberian Mbah Djoego dan Mbah Iman Soedjono kepada semua pengikutnya agar diberikan kepada keluarganya masing-masing. Adapun isi Saren atau Ampauw ini berupa: beras, karak nasi (nasi kering) masing-masing sejimpit 1/4 ons dan uang logam setali.
Hal ini adalah suatu kiasan. Yang artinya semua manusia di dalam mencukupi kebutuhan hidup itu tidak lepas dari kebutuhan pokok ialah: Sandang-Pangan-Papan.
melambangkan Manusia hidup itu harus tegas dan giat bekerja untuk mendapadkan nafkah dan pangan agar dapat menghidupi keluarganya.
Sedangkan Karak ( nasi kering) mengkiaskan, di dalam mengendalikan ekonomi rumah tangga harus geni, nastiti, ngati-ati.
Artinya: hemat, janganlah sisa nasi dalam masing-masing rumah tangga itu dibuang begitu saja atau habis dimakankan ayam. Sebaiknya cucilah yang bersih, lalu keringkan. Hematlah selalu.
Dalam istilah Desanya: janganlah mengatur nafkah itu terlalu sembrono sehingga " Habis ladang Habis pula simpanan di rumah" Entek ngomah entak sawah.
Lahiriahnya, kalau karah itu terkumpul dengan rajin, pada saat-saat paceklik akan ada gunanya.
Uang setali: berarti tali kewaspadaan. Maksudnya, dalam mendapatkan nafkah janganlah lupa daratan.
Gunakanlah nafkah yang didapat dengan susah payah itu untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan pokok yang terpenting. Hiduplah sederhana. Jangan silau akan uang dan harta. Tapi pandai-pandailah mengatur pemanfaatan harta itu, pada sasaran yang tepat. Setali artinya aja lali. Jangan lupa kepada pemberi rezeki. Yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karna itu manfaatkanlah rezeki itu sebaik mungkin sesuai dengan petunjuk-petunjuk Tuhan Yang Maha Esa, adil lewat tuntunan-tuntunan masing-masing Agama yang dianutnya. Agar dapat menemukan ketenangan, ketentraman dan kesejahtraan baik Lahir maupun Bathin.
Begitulah arti kiasan "Angpauw" yang di tunggu-tunggu oleh pengunjung makam ini pembagiannya pada tiap-tiap peringatan Qollnya Rm. Iman Soedjono pada tiap tanggal 12 Suro.
Jadi Angpau itu bukanlah jimat atau benda keramat. Melainkan bekal petuah peninggalan almarhum Mbah Djoego dan Mbah Iman Soedjono dalam usaha mereka mengatur tata kehidupan manusia. Petuah yang tidak sempat diutarakan itu diwasiatkan kepada anak cucunya dalam bentuk kiasan seperti tadi, dengan maksud agar mudah di ingat untuk dilaksanakannya.
Jackpot city - Casinos, Gaming, Promos, Bonus - JTG Hub
BalasHapusWith just 세종특별자치 출장샵 two days left before the 2022 NFL football 태백 출장안마 season kicks 파주 출장안마 off, it's time to jump into the 진주 출장마사지 online gambling 영천 출장샵 world again! JTG Casino and